The Ghost Community

11 Perang Sampit





Peristiwa Sampit ini menjadi sebuah kota yang digambarkan begitu menakutkan karena pertikaian etnis (saya katakan di sini "pertikaian etnis" murni...tidak ada faktor SARA lainnya).
Masyarakat Dayak adalah masyarakat tradisional yang memegang teguh harkat dan harga diri. Sejak "peradaban" masuk ke dalam kehidupan mereka, budaya "kekerasan" yang dahulu secara turun-temurun mulai ditinggalkan.
Gambaran kasar tentang orang dayak secara umum, Orang Dayak adalah masyarakat tradisional dan mempunyai sifat pemalu terhadap
pendatang. Tidak jarang saya jumpai masyarakat Dayak yang lari bersembunyi dan hanya berani mengintip dari balik papan dinding rumahnya bila melihat orang asing datang mendekat.

Namun, masyarakat Dayak mempunyai sistem kekerabatan dan persatuan yang kuat antar masyarakat Dayak di seluruh pulau Kalimantan (termasuk Dayak di wilayah Malaysia).

Kenapa orang Dayak jadi beringas terhadap etnis Madura..?????

Banyak sebab yang membuat mereka seakan melupakan asazi manusia, baik sebab langsung maupun tidak langsung.
Masyarakat Dayak di Sampit seperti selalu "terdesak" dan selalu mengalah dan memang mereka lebih suka memilih mengalah.
Dari kasus pelarangan menambang intan di atas "tanah adat" mereka sendiri karena dituduh tidak memiliki izin penambangan, sampai kampung mereka harus berkali-kali berpindah karena harus mengalah dari para penebang kayu yang terus mendesak mereka makin ke dalam hutan. Sayangnya, kondisi ini diperburuk lagi oleh ketidakadilan hukum yang seakan tidak mampu menjerat pelanggar hukum yang menempatkan masyarakat Dayak menjadi korban kasus tersebut. Tidak sedikit kasus pembunuhan orang dayak (sebagian besar
disebabkan oleh aksi premanisme Dayak-Madura) yang merugikan masyarakat Dayak karena tersangka (kebetulan orang Madura) tidak bisa ditangkap oleh aparat yang "katanya" penegak hukum.

Dalam keseharian Masyarakat Dayak, kehidupan mereka ternyata jauh dari anggapan kita yang mengira bahwa mereka itu beringas. Mereka ternyata sangat pemalu, menerima para pendatang, dan tetap menjaga keutuhan masyarakatnya baik religi dan ritual mereka. Mereka tidak pernah mengganggu para penebang kayu yang mendesak mereka untuk terus mengalah. Mereka tidak pernah
menentang anggota masyarakatnya yang ingin masuk agama yang dibawa oleh orang-orang pendatang. Mereka dengan ringan-tangan membantu masyarakat sekitarnya. Mereka tidak pernah membawa mandau, sumpit, ataupun panah ke dalam kota Sampit untuk "petantang-petenteng".

Etnis madura yang juga punya latar belakang budaya "kekerasan" ternyata menurut masyarakat Dayak dianggap tidak mampu untuk beradaptasi (mengingat mereka sebagai "pendatang"). Sering terjadi kasus pelanggaran "tanah larangan" orang Dayak oleh penebang kayu yang kebetulan didominasi oleh orang Madura. Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu "perang antar etnis Dayak-Madura".

Dayak dikenal berilmu tinggi hingga bisa membedakan suku Madura dengan suku-suku lainnya, yang jelas suku-suku lainnya luput dari "serangan beringas" orang Dayak.
Banyak yang mengaitkan peristiwa-peristiwa aneh selama "perang" tersebut dengan kepercayaan animisme Dayak (Kaharingan). Banyak
bukan saja masyarakat dayak Sampit yang berada di sana, tetapi juga ada 5 suku besar Dayak lainnya dari beberapa propinsi di pulau Kalimantan . Bayangkan, masyarakat Dayak yang sebelumnya bukan masyarakat mayoritas di sana, saat terjadi "perang" jumlah mereka berlipat ganda.
Dari riwayat budaya Dayak, kalau 6 suku tersebut sudah berkumpul, berarti
PERANG BESAR...!!

Pengungsian besar-besaran masyarakat suku lain (selain Dayak dan Madura) hanya dikarenakan rasa ngeri melihat "perang" dan lumpuhnya perekonomian
Sampit.
(Dayak) tidak menyerang orang (madura) yang sempat bersembunyi di dalam Masjid atau Gereja.

meski pada intinya suku Madura seperti sangat merasa berkuasa di sana..dan sempat ingin mengganti nama menjadi Sampang 2 (salah satu kota besar di Madura)

11 komentar:

** MY ARTIKEL ** mengatakan...

setuju banget... tanah orang tua ku aja direbut sama madura dulunya tahun 1994 disuruh pindah malah ga mau katanya ini tanah nya ... padahal mereka ga punya sertifikat tanah nya yang pegang orang tua ku ... sungguh amat disesalkan melihat kelakuan orang madura seenaknya saja mengakui kepunyaan orang lain ...

erick mengatakan...

emank klo dimana2 ada orang2 madura gaq akan aman deh wilayah itu....

Anonim mengatakan...

setuju bro, gw sebagai keturunan dayak kalimantan sering difanatikin sm yg lain, thanks atas artikel ini bro jadi jelas smuanya, salam kenal bro, nama gw steve marga gw tabeta keturunan dayak kalimantan GBU

Anonim mengatakan...

yah memang seharusnya saling menghargai... setauku orang Dayak gak akan mengganggu kalau mereka ga di ganggu lebih dulu...

Anonim mengatakan...

saya sering menemui orang dayak karena murid-murid saya adalah anak-anak dayak. mereka sangat pemalu, penurut dan tidak pernah mengganggu teman lain yang berbeda etnis. kalau sampai oarang2 dayak ini beringas pasti pihak kedua itulah yang salah..ya saran saj jangan vbertindak sok berkuasa di tanah orang atau akibatnya akan seperti orang madura
di sampit,

Anonim mengatakan...

saya orang madura ... kenapa kalian ..
mau marah...
kalian masih ingin hidup tak.

kalau mau datang sajalah ke madura

namaku sugiarto..

Anonim mengatakan...

heh sugiarto janganlah kamu sok jago dan omong besar ingat hidupmu bisa di hitung hari karena sewaktu waktu Allah bisa mencabut nyawamu tanpa kamu sadari.

JAGA OMONGAN KAMU KARENA OMONGAN KAMU AKAN KAMU PERTANGGUNG JAWABKAN DI AKHIRAT NANTI.

Anonim mengatakan...

perkenalkan sugiharto, orang bodoh dari madura... dia benar-benar gak mau meluangkan sedikit waktu untuk berpikir tapi langsung menantang orang-orang yang dia sendiri tidak tahu siapa dan apa yang dibicarakan, yang merasa udah paling hebat dengan caroknya, tapa dia sadari bahwa jiwanya telah digenggam oleh iblis... dan dia hanyalah budaknya! Gaka ada apa-apanya.

pardicukup mengatakan...

artikel menarik.
salam perkenalan.

lanjut kumpulin informasinya.

Anonim mengatakan...

qta nie bangsa indonesia jgn saling ribut lah.. kesombongan hanya akan membunuh drimu sendri.. salam perdamaian..

Anonim mengatakan...

bila ALLAH berkehendak, maka Kun Faaya Kun. mendekatlah pada-Nya kawan.

Posting Komentar