Isu adanya suara tangisan dari makam almarhum Desi Tri membuat ratusan warga ramai mengunjungi makam menangis itu. Kabar adanya kuburan menangis ini juga membuat sibuk petugas kelurahan dan satpol PP serta aparat kepolisian.
Bambang, Wakil lurah Cipinang Besar Utara, sampai harus berteriak membubarkan warga.
“Tidak akan ada pembongkaran makam, ibu-ibu bapak-bapak silahkan bubar,” teriak Bambang melalui pengeras suara.
Namun imbauan itu tak ditanggapi sebagian besar warga yang tetap penasaran ingin melihat pembongkaran makam. Satpol PP dan petugas kepolisian pun terpaksa disiagakan untuk mengantisipasi hal tak diinginkan.
Apa yang menjadi penyebab fenomena kuburan menangis menjadi heboh ditengah-tengah masyarakat? Pengamat sosial, Hermawan Sulistyo menilai, mudahnya masyarakat percaya dengan hal yang berbau mistis lebih disebabkan beberapa faktor. Pertama tingkat kehidupan yang semakin sulit sehingga banyak pengangguran. Kedua sebagai bentuk pelarian masyarakat yang sumpek menghadapi kehidupan.
"Makin sulit kondisi masyarakat makin banyak fenomena seperti ini. Itu namanya escapism, bukan hiburan tapi pelarian dari kesumpekan hidup,"
Ketika kondisi itu sudah dirasakan sebagian besar masyarakat, tingkat rasionalitas mereka menjadi berkurang. Masyarakat akan cenderung mudah percaya dengan hal-hal yang secara nalar sulit diterima oleh akal sehat.
Bambang, Wakil lurah Cipinang Besar Utara, sampai harus berteriak membubarkan warga.
Namun imbauan itu tak ditanggapi sebagian besar warga yang tetap penasaran ingin melihat pembongkaran makam. Satpol PP dan petugas kepolisian pun terpaksa disiagakan untuk mengantisipasi hal tak diinginkan.
Apa yang menjadi penyebab fenomena kuburan menangis menjadi heboh ditengah-tengah masyarakat? Pengamat sosial, Hermawan Sulistyo menilai, mudahnya masyarakat percaya dengan hal yang berbau mistis lebih disebabkan beberapa faktor. Pertama tingkat kehidupan yang semakin sulit sehingga banyak pengangguran. Kedua sebagai bentuk pelarian masyarakat yang sumpek menghadapi kehidupan.
"Makin sulit kondisi masyarakat makin banyak fenomena seperti ini. Itu namanya escapism, bukan hiburan tapi pelarian dari kesumpekan hidup,"
Ketika kondisi itu sudah dirasakan sebagian besar masyarakat, tingkat rasionalitas mereka menjadi berkurang. Masyarakat akan cenderung mudah percaya dengan hal-hal yang secara nalar sulit diterima oleh akal sehat.
0 komentar:
Posting Komentar