The Ghost Community

0 misteri Dimensi Lain

Dalam fisika, dimensi dapat didefinisikan sebagai parameter untuk menggambarkan posisi dan sifat objek dalam suatu ruang. Dimensi fisis ruang dapat dinyatakan dalam satu dimensi, dua dimensi dan tiga dimensi. Misalnya, “garis” menggambarkan satu dimensi, “bidang datar” menggambarkan dua dimensi, dan “kubus” menggambarkan tiga dimensi, yang belakangan menambahkan “waktu” sebagai dimensi ke empat.

Seperti yang kita ketahui, kita hidup dalam empat dimensi, yaitu tiga dimensi ruang dan satu dimensi waktu. Tapi, pada proses penciptaan alam semesta (big bang), para Ilmuwan mengidentifikasikan adanya kemungkinan bahwa kita hidup bukan hanya dalam empat dimensi. Hal ini kemudian menjadi misteri bagi para Ilmuwan, yang kemudian mencoba menjelaskan dimensi yang lain didalam fisika.

Semua ini berawal dari ahli fisika teoretis pertama Sir Isaac Newton, yang menyatakan tiga hukum yang berkaitan dengan dinamika benda di alam semesta, sehingga kita dapat menghitung dengan baik orbit planet-planet dalam tata surya, yang juga melahirkan mekanika Newton. Kemudian Albert Einstein mengemukakan teori relativitas, sehingga unsur waktu dimasukkan dalam ruang (empat dimensi), dan bentuk alam semesta sebanding dengan besarnya rapat materi/partikel yang ada di alam ini.

Fenomena pada partikel yang teramati dapat dijelaskan dalam teori medan kuantum, dan relativitas umum dapat menjelaskan fenomena alam seperti evolusi bintang, hingga kosmologi (ilmu tentang asal-usul dan perkembangan alam semesta). Tapi kedua teori ini memiliki “kelemahan”, yaitu keduanya akan eksis saat kita mengabaikan teori lainnya.

Si jenius Einstein kemudian berpikir untuk menggabungkan semuanya ke dalam satu teori, sehingga lahirlah teori string, yang mencoba menggabungkan mekanika kuantum dan relativitas umum. Teori string diharapkan dapat menjadi teori fundamental dari alam dan mencakup semua partikel elementer serta interaksinya, yang kemudian mengasumsikan bahwa kita berada dalam labyrinth alam semesta atau multi universe. Dalam teori string, kita tidak hidup hanya dalam empat dimensi, tetapi ada dimensi lainnya yang berukuran subatom.

Teori string menganggap benda/partikel bukanlah titik tak berdimensi, tetapi berupa garis/tali (string) yang sangat kecil. Dengan menganggap partikel sebagai string, ruang-waktu tidak menjadi empat dimensi (seperti yang kita ketahui sekarang), tetapi menjadi sepuluh dimensi, yaitu sembilan dimensi ruang dan satu dimensi waktu. Ukuran string yang sangat kecil tersebut, belum dapat diukur dengan lebih baik, mungkin nanti mesin LHC (Large Hadron Collider) dapat melakukannya, dan bagaimana menghubungkannya dengan partikel titik yang ada (proton, elektron, neutron, dan lainnya).

Teori string juga merupakan pengembangan dari fisika partikel, yang kemudian menjadi kandidat Theory Of Everything (TOE) atau Unity Field Theory atau Grand Unified Theory, dimana hukum yang berlaku pada materi mikro akan berlaku pula pada skala makro. Theory Of Everything diharapkan dapat memadukan dan menjawab seluruh interaksi di alam semesta.

Jika lintasan dimensi dianggap berupa garis/tali (string), dan string sebagai satu unsur mendasar dari alam semesta, satu unsur mendasar lainnya dari alam semesta kemudian terdapat dalam Teori M, yang merupakan perluasan dari teori string, dimana diidentifikasi sebanyak sebelas dimensi. Teori M dan teori string menganggap fenomena partikel dapat dijelaskan dari string, dimana frekuensi harmoniknya adalah energi partikel.

Adanya banyak dimensi, memunculkan pemikiran untuk bisa menjelajahi alam semesta dalam waktu yang singkat dengan cara “lintas dimensi”, mengingat luasnya alam semesta sehingga umur manusia tidak akan cukup untuk dapat menjelajahinya apabila “mengharapkan” teknologi pesawat antariksa yang ada sekarang. Pesawat antariksa saat ini memiliki kecepatan 28.000 mil/jam, Dr. Gerald Cleaver berteori bahwa dengan melakukan manipulasi pada ke sebelas dimensi, akan menciptakan “bubble” yang dapat menggerakkan pesawat sehingga dapat melesat lebih cepat dari kecepatan cahaya (299.792 km/det). Manipulasi yang dilakukan mungkin akan menciptakan dark radiation dan dark matter, seperti pada konsep kosmologi, dimana dark radiation dan dark matter menjelaskan mengapa alam semesta berekspansi mengembang, dan seiring berjalannya waktu, turut bertanggung jawab dalam mempercepat laju alam semesta.

Memang belum dapat dijelaskan mengenai bukti adanya berbagai dimensi di semesta ini, ke sepuluh ataupun sebelas dimensi tersebut hampir tidak terbayangkan, sangat menarik tapi juga terkesan sangat rumit. Seperti yang pernah diungkapkan Richard Feynman, bahwa kita tidak perlu membayangkan secara nyata, kembangkan imajinasi anda dan cobalah menghitung.

Jika anda merasa cukup jenius, anda mungkin dapat memecahkan misteri dimensi lain, sehingga mungkin kelak, nama anda akan menjadi abadi dan dicatat bersama Ilmuwan-Ilmuwan besar lainnya di dalam sejarah.

0 komentar:

Posting Komentar