The Ghost Community

0 Jenis-Jenis Santet

Dari berbagai literatur buku-buku dan naskah kuno, santet yang berlaku di Jawa (Indonesia) dibagi menjadi tiga jenis. Pembagian ini bedasarkan sumber energi yang digunakan.


Santet Dematrealisasi. 
Dematrealisasi adalah proses merubah materi menjadi energi. Proases perubahan tersebut tidak seperti proses pencernaan makanan, dimana karbohidrat diolah dalam perut secara mekanik dan kimiawi melalui berbagai tahap, hingga akhirnya menjadi senyawa gula yang siap dibakar menjadi energi. Dematrealisasi terjadi secara tiba-tiba, menyalahi hukum fisika dan kimia. Orang yang memiliki kemampuan seperti ini, sebetulnya juga tidak berdiri sendiri. Ada jin yang membantu. Jin pembantu tersebut bisa didapat dari keturunan atau dari pemujaan.


Proses pengiriman santet jenis ini adalah: Benda yang sudah dirubah menjadi energi, dikirim melalui gelombang energi hingga sampai kepada sasaran. Orang yang menerima energi akan merasa tersentak kaget secara tiba-tiba. Kemudian, energi yang sudah masuk dalam tubuh sasaran diubah menjadi benda seperti semula (matrealisasi).


Orang yang terkena santet jenis ini, di dalam tubuhnya ada benda asing yang menjadi sarana santet. Rasa sakitnya pun tergantung benda apa yang masuk dalam tubuh. Misalnya seorang dimasuki paku/jarum di kepala, maka rasa sakitnya berupa nyeri karen tusukan. Bila yang dimasukan adalah silet, maka akan penderita akan merasa disayat-sayat.


Kemampuan merubah materi atau benda menjadi energi termasuk kemampuan yang sangat langka. Dari 100 lebih paranormal yang saya kenal, hanya seorang yang mampu melakukannya. Dalam penelitian yang saya lakukan, kebanyakan kemampuan “menghilangkan” benda yang dipraktekan paranormal hanyalah tipuan mata. Misalnya, ketika paku atau jarum yang haya ditiup kemudian hilang dari pandangan. Sebetulnya itu hanya trik sulap yang mengandalkan kecapatan tangan. Memang di Indonesia sulit memebedakan mana pesulap dan mana orang sakti.




Santet Energi Pribadi.
Santet Energi Pribadi adalah kemampuan visualisasi dengan konsentrasi penuh, hingga “hayalan” dalam visualisasi tersebut seolah-olah nyata terjadi. Visualisasi biasanya berupa bayangan bahwa orang yang dituju sedang merasakan sakit sesuai yang diharapkan. Jenis santet ini menggunakan alat bantu visualisasi berupa boneka yang diibaratkan sebagai orang yang akan disakiti. Boneka tersebut ditusuk atau disayat dengan niat menusuk/menyayat tubuh orang yang dituju.


Kekuatan jiwa seseorang, jika disalahgunakan, dapat berubah menjadi kekuatan santet. Misalnya, dengan kekuatan kehendak (konsentrasi) yang maksimal, seseorang dapat mempengaruhi jiwa orang lain. Dalam buku kuno saya temukan kisah unik tentang seorang pandai besi dan petani yang bertengkar. Malam hari, si pandai besi itu masuk kamar, memusatkan konsentrasi sambil memukul-mukul besi.


Ketika besi dipukul, ia berniat mengirim “gelombang” suara itu agar mengganggu tidur sang petani. Terbukti, dalam beberapa malam, petani itu tidak dapat tidur karena mendengar suara aneh bergemuruh dalam kamarnya.


Di Madura ada kisah santet tidak sengaja (ngawur) yang unik. Setelah siang harinya bertengkar dengan tetangga, seseorang masuk kamar dan membaca kalimat ciptaan sendiri, yang diulang-ulang, berbunyi : Alif lam mim, dzalikal kek tabuk. Dalam bahasa Madura, kek tabuk berarti sakit perut. Setelah mantra yang sekilas mirip firman Allah itu dibaca disertai kehendak batin yang kuat agar perut tetangganya sakit, maka sakit itu pun terjadi.




Santet Energi Non Pribadi. 
Energi khodam atau energi yang bukan dari diri.adalah kemampuan memanfaatkan makhluk halus dari jenis jin untuk didayagunakan sebagai alat menyampaikan kehendak. Misalnya, dengan memuja tempat keramat yang dihuni makhluk-makhluk halus.






Kalau boleh berkata jujur, sebenarnya ilmu santet yang populer pada tahun 70–an ini, sudah hampir punah. Bahkan pada tahun 80–an boleh dikata benar-benar punah. Santet menjadi marak karena banyak dibahas (dibesar-besarkan) oleh mas media saja. Paranormal yang banyak berbicara tentang santet, tujuannya hanya untuk gagah-gagahan, biar dianggap hebat, sakti, sekaligus melancarkan bisnis jimat anti santetnya, padahal, mereka itu mengetahui santet hanya dari membaca buku atau mendengar kata orang.


Menurut pengamatan saya, santet yang (mungkin) masih digunakan orang-orang pada zaman sekarang ini adalah santet yang bersumber dari “energi negatif” yang terdapat pada tempat-tempat angker. Misalnya, kuburan tokoh sakti berilmu hitam, atau tempat yang disitu dikultuskan orang-orang yang senang berbuat musyrik.


Tempat-tempat yang mengandung energi negatif itu dapat dimanfaatkan, semisal, mengambil bagian dari tanah yang ada disitu lalu ditebarkan di tanah/rumah orang yang hendak disakiti, atau melakukan transaksi (ikrar musyrik) dengan makhluk halus, dengan maksud minta bantuan mereka.

0 komentar:

Posting Komentar